KSM Panitia : Melon Alamat : Dusun Bajur Kalijaga Jenis Kegiatan : Pemasangan Paving Blok Jumlah Dana : Rp. 9.699.000
Laporan Pemasukan dan Pengeluaran 1. Saldo Awal a. Kas : - b. Bank : - c. Jumlah saldo awal : -
2. Pemasukan a. Terima dari BKM dana termin I : Rp. 2.909.980 b. Terima dari BKM dana termin II : Rp. 5.819.800 c. Terima dari BKM dana termin III : Rp. 969.960 d. Sawadaya : Rp. 6.293.000 e. Jumlah Pemasukan : Rp.15.992.640
3. Pengeluaran a. Pembayaran upah tenaga : Rp. 6.500.000 b. Pembelian bahan : Rp. 8.381.000 c. Peralatan : Rp. 253.000 d. Umum : Rp. 540.000 e. Jumlah Pengeluaran : Rp. 15.992.640
4. Saldo Akhir a. Kas : - b. Bank : - c. Jumlah saldo awal : -
KSM Panitia : Hambali
Alamat : Dusun Bajur Kalijaga
Jenis Kegiatan : Pemasangan Gorong-gorong
Jumlah Dana : Rp. 2.150.000
Laporan Pemasukan dan Pengeluaran
1. Saldo Awal
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
2. Pemasukan
a. Terima dari BKM dana termin I : Rp. 645.000
b. Terima dari BKM dana termin II : Rp. 1.290.000
c. Terima dari BKM dana termin III : Rp. 215.000
d. Sawadaya : Rp. 1.142.500
e. Jumlah Pemasukan : Rp. 3.292.500
3. Pengeluaran
a. Pembayaran upah tenaga : Rp. 987.500
b. Pembelian bahan : Rp. 1.692.000
c. Peralatan : Rp. 198.000
d. Umum : Rp. 414.000
e. Jumlah Pengeluaran : Rp. 3.292.500
4. Saldo Akhir
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
KSM Panitia : Arjuna
Alamat : Dusun Bajur Giri Jati
Jenis Kegiatan : Pentaludan
Jumlah Dana : Rp. 13.568.500
Laporan Pemasukan dan Pengeluaran
1. Saldo Awal
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
2. Pemasukan
a. Terima dari BKM dana termin I : Rp. 3.994.350
b. Terima dari BKM dana termin II : Rp. 7.988.700
c. Terima dari BKM dana termin III : Rp. 1.585.450
d. Sawadaya : Rp. 2.678.500
e. Jumlah Pemasukan : Rp.16.247.000
3. Pengeluaran
a. Pembayaran upah tenaga : Rp. 3.189.500
b. Pembelian bahan : Rp. 12.311.500
c. Peralatan : Rp. 368.000
d. Umum : Rp. 378.000
e. Jumlah Pengeluaran : Rp. 16.247.000
4. Saldo Akhir
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
KSM Panitia : Assalam
Alamat : Dusun Bajur Induk
Jenis Kegiatan : Pemasangan Gorong-gorong
Jumlah Dana : Rp. 6.850.000
Laporan Pemasukan dan Pengeluaran
1. Saldo Awal
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
2. Pemasukan
a. Terima dari BKM dana termin I : Rp. 2.055.000
b. Terima dari BKM dana termin II : Rp. 4.110.000
c. Terima dari BKM dana termin III : Rp. 685.000
d. Sawadaya : Rp. 4.295.000
e. Jumlah Pemasukan : Rp.11.145.000
3. Pengeluaran
a. Pembayaran upah tenaga : Rp. 3.280.000
b. Pembelian bahan : Rp. 6.850.000
c. Peralatan : Rp. 910.000
d. Umum : Rp. 105.000
e. Jumlah Pengeluaran : Rp.11.145.000
4. Saldo Akhir
a. Kas : -
b. Bank : -
c. Jumlah saldo awal : -
Untuk pencairan tahap II dilakukan pada tanggal 23 September 2008, dengan alokasi dana sebesar Rp. 150.000.000. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
Kegiatan Sosial
Kegiatan Lingkungan dan
Kegiatan Ekonomi
Untuk Kegiatan Sosial alokasi dana sebesar Rp. 11.250.000, yang terdiri dari 1 KSM aja yang melaksanakan Pelatihan menjahit buat pemuda-pemudi pengangguran.(Foto keg. sosial)
Kegiatan lingkungan alokasi dana sebesar Rp. 105.000.000, yang terdiri dari 12 KSM diantaranya sebagai berikut :
KSM Arjuna
KSM Mirah Delima
KSM Mahligai Biru
KSM Manunggal
KSM Melon
KSM Teratai Putih
KSM Melon
KSM Merpati
KSM Assalam
KSM Hambali dan
KSM Assalam
Sedangkan untuk Kegiatan Ekonomi/Hibah dialokasikan dana sebesar Rp. 30.000.000 yang terdistribusi ke 12 KSM, adapun setiap KSM mendapatkan dana masing-masing sebesar Rp. 2.500.000.
KSM ini tersebar ke 6 Dusun yang ada di Desa Bajur, hal ini dimaksudkan untuk tidak terjadinya kesenjangann sosial/kecumburuan diantara Dusun yang lain. Setiap KSM Ekonomi diperlakukan dan diatur dengan kesepakatan bunga sebesar 1,5 % (Foto Pencairan Dana Pinjaman ke KSM)
Berikut Nama KSM yang mendapatkan Dana Pinjaman Perdana dari P2KP PNPM Mandiri :
Kegiatan P2KP dimulai pada bulan Februari 2008 untuk pencairan tahap I dengan alokasi dana sebesar Rp. 60.000.000 yang terdiri dari Kegiatan Lingkungan dan Sosial.
Untuk Kegiatan Lingkungan terdapat 6 KSM yang masing-masing :
KSM Mawar untuk kegiatan Pentaludan di Dusun Induk dengan Dana Rp. 5.287500
KSM Walisongo untuk kegiatan Pentaludan di Dusun Kalijaga dengan Dana Rp. 13.278.000
KSM Mandiri untuk kegiatan Paving Blok di Dusun Pohdodol dengan Dana Rp. 11.518.000
KSM Melati intuk kegiatan Paving di Dasan Kolo dengan dana Rp. 9.566.000
KSM Harapan untuk kegiatan Perbaikan saluran Drainase di Dusun Giri Jati dengan Dana Rp. 9.424.000
KSM Kamboja untuk kegiatan Perbaikan saluran Drainase di Dusun Ampel dengan Dana Rp. 3.424.000
Sedangkan untuk Kegiatan Sosial terdapat 2 KSM yaitu
KSM Kaffah dengan kegiatan bimbingan belajar untuk siswa kls VI SD dalam menghadapi Ujian Naasional Tahun Pelajaran 2008/2009, Dana BLM yang dipergunakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 2.000.000 dan swadaya sebesar 1.425.000
KSM Phitagoras dengan kegiatan yang sama yaitu Bimbel untuk siswa kelas IX SMP/MTS dalam menghadapi UN 2008/2009. Adapun Dana BLM yang dipergunakan sebesar Rp.4.000.000
Pagu BLM : 300.000.000
No Rekening BLM : xxx.xxx.xxx.xxx
Pencairan Termin I
a. Tanggal Pencairan : 1 Februari 2008
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN : 60.000.000
digunakan untuk :
1. Kegiatan Lingkungan : 52.500.000
2. Kegiatan Sosial : 6.000.000
3. Kegiatan Ekonomi Hibah : -
4. BOP : 1.500.000
Pencairan Termin II
a. Tanggal Pencairan : 23 Seprember 2008
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN : 150.000.000
digunakan untuk :
1. Kegiatan Lingkungan : 105.000.000
2. Kegiatan Sosial : 11.250.000
3. Kegiatan Ekonomi Hibah : 30.000.000
4. BOP : 3.750.000
Pencairan Termin III
a. Tanggal Pencairan : 19 Desember 2008
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN : 90.000.000
digunakan untuk :
1. Kegiatan Lingkungan : 64.200.000
2. Kegiatan Sosial : 5.550.000
3. Kegiatan Ekonomi Hibah : 18.000.000
4. BOP : 2.250.000
Badan Keswadayaan Masarakat (BKM) Benang Emas didirikan dengan akte notaries Nomor :
Berikut ini adala nama kepengurusan didalam BKM Benang Emas :
Nama : Ahamad Arifin
Jabatan : Koordinator
Alamat : Kalijaga
Nama : H. Jumhur Haakim
Jabatan : Anggota
Alamat : Bajur Induk
Nama : Musleh
Jabatan : Anggota
Alamat : Kalijaga
Nama : Safarul Wadi
Jabatan : Anggota
Alamat : Girijati
Nama : Aswad
Jabatan : Anggota
Alamat : Ampel
Nama : Sukiah
Jabatan : Anggota
Alamat : Tempit
Nama : Athar
Jabatan : Anggota
Alamat : Dasan Kolo
Nama : Suryani
Jabatan : Anggota
Alamat : Pohdodol
Nama : Bq Marjanawati
Jabatan : Anggota
Alamat : Mavilla
Untuk melaksanakan tugas kesehariaanya BKM dibantu oleh secretariat dan Unit –unit pengelola kegiatan diantaranya sebagai berikut :
Nama : Suherman
Tgl Lahir : 6 Juli 1974
Jabatan : Sekretaris BKM
Alamat : Dusun Kalijaga
Nama : Haerul Madi.
Tgl Lahir : 1979
Jabatan : Unit Pengelola Keuangan
Alamat : Dusun Bajur Induk
Nama : M. Hamdan.
Tgl Lahir : 15 Desember 1974
Jabatan : Unit Pengelola Lingkungan
Alamat : Dusun Bajur Induk
Nama : Mahsun.
Tgl Lahir : 25 Mei 1975
Jabatan : Unit Pengelola Sosial
Alamat : Dusun Kalijaga
Program pemerintah berupa PNPM – Mandiri Merupakan Program pembelajaran bagi masyarakat untuk bias mandiri dalam melaksanakan pembangunan yang ada di di sekelilingnya. Oleh karena itu program ini sangat disambut baik oleh semua kalangan yang ada diwilayah desa Bajur, alasannya dengan program ini kebersamaan yang perlahan mulai hilang kini kembali dengan masuknya program pemerintah yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam program ini.
Keterlibatan masyarakat dalamprogram PNPM-Mandiri ini merupakan uapaya pemerintah untuk memberdayakan masyrakat terutama masyarakat miskin yang selama ini tidak mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Tapi dengan program ini masyarakat miskin merasa sangat diperhatikan dengan keterlibatannya sebagai pemafaat maupun sebagai pelaksana program ini.
Program dari BKM Benang Emas dari segi Lingkungan, benar-benar mendapat dukungan penuh dari masyarakat terbukti deri semua usulan yang di tetepkan oleh BKM Sebagai usulan yang yang masuk ke dalam BAPPUK dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan dari masyarakat , dengan mengutamakan tranparansi atau keterbukaan yang memang mnerupakan keharusan dari setiap KSM untuk benar-benar terbuka dalam pengelolaan dana BLM.
Sistem pelaksanaan Kegiatan Lingkungan
kegiatan- kegiatan yang terrealisasi dari dana BLM dilakukan dengan system Semigotong Royang. Yang artinya kegiatan lingkungan yang terrealisasi dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat degan melakukan gotong-royong secara bergilir atau serentak untuk menyelesaikan semua kegiatan yang telah diusulkan oleh masyarakat melalui BKM . Sistem semi gotong-royong ini sangat disambut baik oleh warga masyarakat karma dengan system ini semua kegiatan Lingkungan yang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari dapat terselesaikan sesuai dengan yang di harapkan. Dengan system ini juga dapat menumbuhkan rasa memiliki sarana atau prasarana yang dibangun, hingga pemelihataan juga dilakukan oleh seluruh masyarakat atau pemanfaat dari sarana dan prasarana yang telah mereka bangun dengan tangan mereka sendiri.
Semua kegiatan terdebut terselesaikan berkat kerjasama Pemeriitah desa ,BKM,KSM dan Masyarakat
Bentuk Kerjasama Pemeritah Desa dengan BKM
Kerjasama antara BKM dengan Pemeritah desa Bajur adalah, Bersama – sama Menyelesaikan semua Usulan Masyarakat berupa Sarana dan Prasarana melalui penyelesaian semua perencanaan yang sudah masuk dalam PJM-Pronangkis yang merupakan perencanaan yang diambil dari tingkatan paling bawah yaitu masyarkat melalui musawarah yang dilakukan di setiap dusun atau RT sehingga semua usulan masyarakat ditampung didalam PJM- Ponangkis tersebut. BKM seperti yang telah dilaksanakan sesuai dengan daftar yang masuk dalam BAPPUK I,II.III sudah dapat di selesaikan sedangkan pemerintah Desa melaksanakan apa yang masuk dalam PJM-Pronangkis dengan cara Mengalokasikan dana dari Anggaran Dana Desa (ADD). Sehingga semua usulan masyrakat yang sudah ditampung didalam PJM-Pronangkis dapat terlaksana walaupun belum secara keseluruhan, tapi dengan cara kerjasama yang telah terjalin antara BKM dan Pemerintah Desa perlahan semua kegiatan yang telah di usulkan Masyarakat Perlahan pasti akan terlaksana secara bertahap sesuai apa yang diharapkan oleh Masyarakat.. hingga dengan masuknya program PNPM- Mandiri ini sangat berdampak baik bagi masyarakat , dimana apa yang mereka usulkan dapat terlaksana sedikit demi sedikit. Maka dengan demikian masyarakat desa bajur sangat mengharapkan pemerintah meneruskan system pembangunan partisipatif
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bersifat informal semakin dihadapkan kepada keterbukaan yang membawa pergeseran nilai dan persaingan bebas. Hal ini berdampak langsung pada berbagi sektor vital masyarakat seperti tergusurnnya tenaga kerja yang kurang terampil, gulung tikarnya usaha-usaha kecil yang tidak mampu beradaptasi dengan persaingan tersebut serta terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global.
Dengan demikian sangat dibutuhkan suatu masyarakat yang memiliki integritas dan daya saing yang tinggi. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab adalah sudah siapkah masyarakat kita terutama yang ada di Desa Bajur memasuki era global dengan jenis usaha informalnya ? mungkin sebagian kecil masyarakat kita telah siap dan sebagian besar belum sepenuhnya siap.
Ketidak berdayaan mereka tampak jelas dengan rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya informasi, teknologi yang tidak mendukung, rendahnya keterampilan, kemampuan management yang terbatas, minimnya jumlah modal, terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki serta berbagai banyak kelemahan-kelemahan lainnya. Problem diatas akhirnya melahirkan problem lainnya seperti rendahnya produktifitas, perekonomian rakyat cenedrung menurun, rendahnya partisipasi dan lain sebagainya.
Melihat kondisi diatas, dimana masyarakat kita yang hidup diwilayah pedesaan dengan sektor informalnya, belum tercatat dan berbadan hukum tentunya sangat rentan menghadapi kemajuan dan perkembangan dunia usaha saat ini, terlebih lagi dengan bayaknya jumlah anak putus sekolah tanpa memiliki keterampilan atau kecakapan hidup (life skill) yang berpotensi menimbulkan pengangguran.
Menghadapi masalah tersebut dan didasari atas peluang pasar di Wilayah kita Desa Bajur yang luas Wilayahnya 2,90 Km2 yang terdiri dari 8 (delapan) Dusun dan dihuni oleh 8.127 jiwa yang sebagian besar jenis usahanya di sektor informal yang belum terdaftar,
Bahwa tercatat dan berbadan hukum seperti pedagang kain, penjual es, penjual buah-buahan, pedagang bakulan dengan jumlah 4016 orang selebihnya adalah petani, PNS, karyawan swasta dan lain sebagainya dan wilayah Desa Bajur Kecamatan Labuapi terdapat penggolongan jenis usaha yang berbentuk piramida dan yang paling banyak adalah usaha kecil informal khususnya pedagang kain yang berjumlah ± 3600 orang (Data Sensus Ekonomi Tahun 2007) yang objek jualannya masyarakat local disekitar pulau lombok bahkan sampai lingkup regional seperti Bali, NTT dan daerah-daerah lainnya.
Dari jumlah diatas, sebagian besar sasaran para pedagang adalah perkantoran dan lembaga-lembaga pendidikan yang notabenenya menjadi pangsa pasar yang cukup potensial bagi para pedagang karena tak jarang dari berbagai instansi atau perorangan membutuhkan dalam jumlah besar. Ironisnya, mereka tidak terwadahi dan terlembagakan disebabkan oleh keyataan bahwa para pedagang masih menghadapai berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat eksternal mauapun internal, misalanya masalah permodalan, pemasaran, sumber daya manusia, serta iklim usaha yang belum mendukung perkembangannya karena belum adanya kemitraaan sehingga seringkali posisi tawar mereka dihadapan konsumen menjadi lemah.
Sehubungan dengan hal tersebut, sangatlah urgen suatu wadah dalam bentuk koprasi maupun jasa konveksi untuk di kembangkan mengingat dari jumlah dan pangsa pasarnya yang cukup banyak dan mengingat pula kebutuhan akan suatu lembaga yang dimaksud sangat mendukung akses ekonomi para pedagang kain informal. Persoalan diatas semoga dapat terpecahkan dengan masunya PNPM P2KP di Desa Bajur.
