SELAMAT DATANG DI DESA BAJUR KEC. LABUAPI KAB. LOBAR NTB

PR KITA

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bersifat informal semakin dihadapkan kepada keterbukaan yang membawa pergeseran nilai dan persaingan bebas. Hal ini berdampak langsung pada berbagi sektor vital masyarakat seperti tergusurnnya tenaga kerja yang kurang terampil, gulung tikarnya usaha-usaha kecil yang tidak mampu beradaptasi dengan persaingan tersebut serta terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global.
Dengan demikian sangat dibutuhkan suatu masyarakat yang memiliki integritas dan daya saing yang tinggi. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab adalah sudah siapkah masyarakat kita terutama yang ada di Desa Bajur memasuki era global dengan jenis usaha informalnya ? mungkin sebagian kecil masyarakat kita telah siap dan sebagian besar belum sepenuhnya siap.
Ketidak berdayaan mereka tampak jelas dengan rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya informasi, teknologi yang tidak mendukung, rendahnya keterampilan, kemampuan management yang terbatas, minimnya jumlah modal, terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki serta berbagai banyak kelemahan-kelemahan lainnya. Problem diatas akhirnya melahirkan problem lainnya seperti rendahnya produktifitas, perekonomian rakyat cenedrung menurun, rendahnya partisipasi dan lain sebagainya.
Melihat kondisi diatas, dimana masyarakat kita yang hidup diwilayah pedesaan dengan sektor informalnya, belum tercatat dan berbadan hukum tentunya sangat rentan menghadapi kemajuan dan perkembangan dunia usaha saat ini, terlebih lagi dengan bayaknya jumlah anak putus sekolah tanpa memiliki keterampilan atau kecakapan hidup (life skill) yang berpotensi menimbulkan pengangguran.
Menghadapi masalah tersebut dan didasari atas peluang pasar di Wilayah kita Desa Bajur yang luas Wilayahnya 2,90 Km2 yang terdiri dari 8 (delapan) Dusun dan dihuni oleh 8.127 jiwa yang sebagian besar jenis usahanya di sektor informal yang belum terdaftar,
Bahwa tercatat dan berbadan hukum seperti pedagang kain, penjual es, penjual buah-buahan, pedagang bakulan dengan jumlah 4016 orang selebihnya adalah petani, PNS, karyawan swasta dan lain sebagainya dan wilayah Desa Bajur Kecamatan Labuapi terdapat penggolongan jenis usaha yang berbentuk piramida dan yang paling banyak adalah usaha kecil informal khususnya pedagang kain yang berjumlah ± 3600 orang (Data Sensus Ekonomi Tahun 2007) yang objek jualannya masyarakat local disekitar pulau lombok bahkan sampai lingkup regional seperti Bali, NTT dan daerah-daerah lainnya.
Dari jumlah diatas, sebagian besar sasaran para pedagang adalah perkantoran dan lembaga-lembaga pendidikan yang notabenenya menjadi pangsa pasar yang cukup potensial bagi para pedagang karena tak jarang dari berbagai instansi atau perorangan membutuhkan dalam jumlah besar. Ironisnya, mereka tidak terwadahi dan terlembagakan disebabkan oleh keyataan bahwa para pedagang masih menghadapai berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat eksternal mauapun internal, misalanya masalah permodalan, pemasaran, sumber daya manusia, serta iklim usaha yang belum mendukung perkembangannya karena belum adanya kemitraaan sehingga seringkali posisi tawar mereka dihadapan konsumen menjadi lemah.
Sehubungan dengan hal tersebut, sangatlah urgen suatu wadah dalam bentuk koprasi maupun jasa konveksi untuk di kembangkan mengingat dari jumlah dan pangsa pasarnya yang cukup banyak dan mengingat pula kebutuhan akan suatu lembaga yang dimaksud sangat mendukung akses ekonomi para pedagang kain informal. Persoalan diatas semoga dapat terpecahkan dengan masunya PNPM P2KP di Desa Bajur.

Comments :

0 komentar to “PR KITA”
 
Bagaimana Pendapat anda tentang Blog ini
  
pollcode.com free polls 
Photobucket logo nm Photobucket Photobucket